Miten Lululangi Sampaikan Permohonan Maaf Kepada Jurnalis Wahyuandi

MAMASA – SulbarTa.com– Jurnalis Wahyuandi didampingi ketua beserta kader Ikatan Jurnalis Mamasa( IJM) melakukan pertemuan dengan Miten Lululangi di Warkop Chiko, Kota Mamasa, jumat,17/11/2023.

 

Pertemuan tersebut terjadi,guna melakukan proses klarifikasi dugaan tudingan terhadap jurnalis di Mamasa dengan pemberitaan yang telah dimuat di beberapa saluran media massa.

Dalam pertemuan itu, akhirnya menemukan solusi dimana Miten Lululangi saling memaafkan.

 

Melalui kesempatan tersebut, Miten Lululangi mengaku tidak ada maksud melecehkan propfesi jurnalis mengenai pesan dalam grup Whatsaap.

 

” Harus diketahui bersama bahwa tidak ada maksud sama sekali untuk melecehkan profesi jurnalis. Mengenai pesan dalam sebuah grup Whatsapp yang kemudian mengundang keributan dalam pemberitaan sama sekali diluar dari keinginan kita bersama ” Tutur Miten menambahkan.

 

“Saya minta maaf jika ada jurnalis menelpon lalu tidak diangkat sebab dari dulu saya tidak melayani nomor yang tidak dikenal, kemudian berkaitan dengan yang saya tulis di Whatsapp group kami, saya minta maaf sebab saya yang salah interpretasi. Sesungguhnya apa yang disampaikan PJ Bupati Mamasa saya tidak menangkap dengan baik, ini murni saya salah tangkap informasi bukan kesalahan PJ” Ucap Miten dihadapan awak media.

 

Lebih lanjut Miten menyampaikan, bahwa adapun pesan dalam group tersebut merupakan hal yang hendak didiskusikan namun sangat disesalkan mengapa harus sampai diluar.

 

“Saya juga meminta maaf pada saudara, Wahyuandi yang merasa terpojokkan atas pesan tersebut yang sebetulnya itu adalah privasi kami namun saya tidak tau mengapa sampai keluar “Pungkasnya.

 

Merespon etikad baik Miten Lululangi dalam memberikan klarifikasi dan permohonan maaf, Wahyuandi mengungkapkan. Sangat disyukuri atas pertemuan yang berlangsung dimana letak persoalan sehingga telah dimengerti dengan baik maksud dari pesan yang beredar.

 

“Sehingga mengenai permintaan maaf yang disampaikan tentu diterima dan saya juga minta maaf jika sepanjang masalah ini jika ada yang tidak berkenan dihati Pak. Miten Lululangi baik itu melalui tulisan pemberitaan maupun sikap saya dalam proses komunikasi, ” Ungkap Wahyuandi.

 

Ketua IJM Kediliston usai memfasilitasi kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa terlepas dari profesi sebagai jurnalis sikap IJM secara kelembagaan selalu mengedepankan budaya orang Mamasa dalam menyelesaikan setiap masalah.

 

Kedi menyebut, patut disyukuri atas kejadian yang berlangsung sebab kedua belah pihak sudah mengerti letak persoalan dan saling memaafkan atas peristiwa yang telah terjadi.

 

Ia berharap,kedepannya publik dapat lebih memahami dan menghargai kerja-kerja jurnalis.

 

“Kedepannya saya berharap publik dapat lebih memahami dan menghargai kerja-kerja jurnalis dan khusus rekan-rekan se profesi juga semakin bijak dalam memahami setiap persoalan serta mengedepankan Kode Etik Jurnalis, ” Tutup kedy. .

 

(Wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *