Mamuju -SULBARTA.com- Kepala Dinas Perkebunan Sulbar, Herdin Ismail mengunjungi salah satu pembudidaya aren yang ada di Kabupaten Polman, Husni pekan lalu.
Dalam kunjungan tersebut, berdialog langsung dengan petani. Kepada pembudidaya aren disampaikan, bahwa Indonesia kaya akan komoditas perkebunan terkhusus di daerah Sulbar ini. Dan salah satu tanaman yang memiliki potensi nilai jual adalah tanaman aren.
“Rencana tindaklanjut akan diupayakan mengkoordinasikan terlebih dahulu dengan Bapperida Sulbar terkait riset ini, sehingga pengwilayahan komoditas bisa di lakukan dan berjalan secara sistematis, ” kata Herdin Ismail.
Ia juga mengataka, Dinas Perkebunan Sulbar berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan budidaya aren di wilayah Sulbar. Dukungan tersebut tentunya sejalan dengan visi untuk memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang berkesinambungan bagi masyarakat setempat untuk menciptakan warisan terbaik.
Sementara itu, pembudaya Aren, Husni menyampaikan kisahnya dalam menekuni aren. Disampaikan, awalnya tertarik dengan aren a karena berpkir bahwa tenaga yang dibutuhkan dalam menanam dan mengelola aren jauh lebih mudah dibandingkan dengan sawit.
Disinilah saya berpikir untuk mengembangkan tanaman aren. Aren juga dapat sebagai tanaman pelindung pada kakao karena tanaman aren kondisinya lebih lembab di banding tanaman yang lainnya. Salah satu keunggulan aren juga, dapat berproduksi setiap hari. Hal ini dilihat dari usia tanam, ada yang sampai sekitar 5 tahun kategori pohon pendek dengan masa produksi selama 2 tahun, juga sekitar 7-8 tahun kategori sedang dengan masa produksi hingga 5-7 tahun dan juga 10 tahun kategori tinggi masa produksi 9 tahun. Keuntungan ekonomi yang di hasilkan per-pohonnya minimal Rp. 20.000; dengan menjual gula melalui proses penguapan dan pemanasan, ” kata Husni.