Pj. Bupati Polewali Mandar Komitmen Lanjutkan Pengerukan Sungai Matakali untuk Atasi Banjir

Polman – Sulbarta.com – Menanggapi isu pengerukan Sungai Matakali yang belum tuntas hingga ke muara, Pj. Bupati Polewali Mandar, DR. Muhammad Hamzih, menggelar pertemuan dengan masyarakat Kecamatan Matakali pada Rabu, 5 Februari 2025.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Dinas PU, Kabag Keuangan Pemkab Polman, Camat Matakali, Lurah Matakali, Tim TPKSDA Sulbar, serta tokoh masyarakat setempat.

Dalam pertemuan ini, Hamzih menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan pengerukan Sungai Matakali demi mengatasi masalah banjir yang kerap melanda wilayah tersebut. Ia menyatakan, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar akan segera turun tangan untuk melanjutkan pengerukan sungai tersebut, meskipun anggaran dari Balai Wilayah Sungai (BWS) V Mamuju sudah habis.

“Saya sampaikan kepada warga, jika anggaran dari APBD Kabupaten tidak mencukupi, kita akan menggunakan dana pribadi untuk menyelesaikan masalah ini,” tegas Hamzih.

Hamzih menambahkan bahwa pendangkalan sungai merupakan penyebab utama banjir yang terjadi setiap tahunnya. Oleh karena itu, normalisasi sungai menjadi langkah penting untuk mengatasi masalah ini secara tuntas.

“Permasalahan utama adalah pendangkalan sungai. Setiap tahun selalu banjir, maka normalisasi sungai adalah solusinya,” ujar Hamzih.

Lebih lanjut, Hamzih mengungkapkan bahwa meskipun anggaran pengerukan dari pihak balai sudah habis, Pemerintah Kabupaten tidak akan mengabaikan masalah yang dihadapi masyarakat. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya mencari solusi, bahkan jika itu berarti menggunakan dana pribadi.

“Anggaran dari balai sudah habis, maka Pemkab harus turun tangan. Kami tidak akan mengabaikan masalah yang dihadapi rakyat. Jika anggaran APBD habis, kami akan cari cara lain untuk menyelesaikannya,” pungkasnya.

Pernyataan tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani banjir di Polewali Mandar. Masyarakat berharap agar upaya normalisasi Sungai Matakali dapat segera terealisasi agar masalah banjir dapat teratasi secara permanen. *”*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *