Mamasa.Sulbarta.com- Fenomena tanah retak yang terjadi pekan lalu, titiknya di halaman rumah jabatan Wakil Bupati Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, mengalami keretakan.
Selain itu, juga menyebabkan beton ruas jalan Pallu-Limbong Lopi, di Kelurahan Tawalian, Kecamatan Tawalian ikut terbelah.
Bukan hanya itu saja ,sejumlah rumah warga yang bermukim dekat Rumah Jabatan Wabub Mamasa juga mengalami retakan .
Untuk menyikapi kejadian tersebut, Bupati Mamasa H.Ramlan Badawi ,didamping kepala BPBD Kabupaten Mamasa ” Labora Tandipuang, kepala Dinas PUPR “Daud Tandi Arruan, kepala Dinas Sosila”Lonni Mallu”, Kepala DPKPP Mamasa”Gusti Harmiawan, Kepala BPKAD Mamasa” Herry Kurniawan, meninjau fenomena retakan tanah amblas yang mengancam pemukiman warga di Limbong Lopi, kelurahan Tawalian ,kecamatan Tawalian , Kabupaten Mamasa. 15/11/2022.
Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Mamasa” Labora Tandipuang , ketika ditemui usai melakukan peninjauan bersama Bupati mengatakan, bahwa dalam melakukan identifikasi dilokasi kejadian , pihaknya menilai fenomena tanah tersebut bukan tanah bergerak melaingkan retak tanah amblas yang mencari kepadatan.
Menurutnya, penyebab terjadinya keretakan tanah karena faktor reinase yang tidak baik” sebut Labora diruang kerjanya .
Labora menyebut, melalui pertemuan Bupati dan masyarakat di lapangan, semuanya mengakui bahwa kejadian tersebut, disebabkan curah hujan yang sangat tinggi.
Didalamnya juga, pihaknya megigatkan kepada masyarkat agar mewaspadai curah hujan yang sangat tinggi” tambahya.
“Bahwa menurut kajian dan yang diinformasikan BMKG menyarankan agar kita mewaspadai curah hujan yang sangat tinggi sampai di bulan pebruari 2023 mendatang” tambahya.
Lebih lanjut, kepala BPBD menyebut, bahwa lewat pertemuan tersebut, pihaknya membahas beberapa hal yaitu; Pertama , mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap waspada dalam kondisi seperti ini ,dan saling membantu dan bergotong-royong, membersikan parit dan reinase yang ada.
Hal yang kedua ,adanya keluarga yang berpinda tempat relokasi sementara, guna mencegah hal-hal yang tidak di inginkan, yang dapat terjadi akibat dari tanah yang amblas ini” ujarnya.
Selain hal tersebut, juga diperintahkan kepada camat Tawalian untuk melakukan rapat bersama guna mengambil tindakan – tindakan yang tepat, kemudian hasil pertemuan rapat akan dilaporkan ke Bupati untuk melaksanakan tindakan selanjutnya yang dianggap penting” fungkas Labora .
Lebih jauh Labora menyebut, bahwa didalam pertemuan pihaknya tidak ada membahas mengenai bantuan kepada pemilik rumah yang kena bencana. Namun ia berharap kepada pemerintah agar menyiapkan anggaran.
Karena menurut dia , kejadian ini bukan hanya di Tawalian tetapi di beberapa daerah di kabupaten Mamasa .
Ia mencotohkan kejadian di salumaka yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia dan sebagian dirujuk ke rumah sakit” tutup Borak.
(Wan)