Mateng,Sulbarta.Com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) gelar Forum Konsultasi Publik(FKP) Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kabupaten Mamuju Tengah Tahun 2024.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Bupati, Jl. Tammauni Pue Ballung Tobadak, Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Rabu (18/01/23).
Mewakili Bupati H. Bahri Asisten I mengatakan Kegiatan ini untuk menghimpun aspirasi atau harapan masyarakat terhadap tujuan sasaran dan program pembangunan daerah dalam bentuk masukan dan saran kepemimpin melalui pembahasan bersama dengan kepala pemerintah daerah dan pemangku kepentingan, guna mengoptimalisasi pembangunan di daerah kita.
“Pemangku kepentingan khususnya masyarakat dalam proses perencanaan merupakan hal yang sangat penting, dimana partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan merupakan salah satu wahana pemberdayaan masyarakat untuk berperan aktif dalam proses pengambilan kebijakan daerah,” ungkapnya.
Ia melanjutkan Visi misi sebagai program prioritas bupati dan wakil bupati yaitu Mamuju Tengah Mamuju yang Maju dan Sejahtera dalam bingkai Lallatassisara, tentu partisipasi pemangku kepentingan yakni masyarakat dalam proses perencanaan merupakan hal yang sangat penting dimana pemangku kepentingan khusus masyarakat untuk berperan aktif dalam proses pengambilan kebijakan daerah.
“Visi misi dan program sebagai kontrak politik bagaimana upaya untuk mencapainya ini merupakan manifestasi dari pemimpin, bupati dan wakil bupati yang secara serius untuk menjadi bagian dari kebersamaan rakyat dalam melanjutkan perjuangan untuk mewujudkan Mateng yang semakin baik ke depan, terutama ditandai dengan indikator pertumbuhan ekonomi dan angka kemiskinan,” terangnya.
“Agar tahapan pembangunan selama 5 tahun periode bupati dan wakil bupati yang di Mateng mencapai sasaran RPJMD secara bertahap,” tuturnya.
Ia juga katakan kebijakan pembangunan yang diprioritaskan para pemangku kebijakan Mateng tahun 2004 samapi 2026 yaitu pemantapan infrastruktur dasar untuk penguatan perekonomian rakyat berbasis agrobisnis, agropolitan dengan pemeliharaan ketertiban dan hal tersebut dalam kantor, Konflik yang berupa program kegiatan yang mampu mengakibatkan pemanfaatan potensi dan menjawab permasalahan mendesak di tahun 2024, Kesehatan, fasilitas air minum dan penanganan limbah domestik, perlindungan dan rehabilitasi sosial, pertanian tanaman pangan, pemulihan bisnis UMKM dengan industri kecil dan perdagangan penanggulangan kemiskinan, pengembangan pusat-pusat penyediaan terhadap produksi pertanian.
Ia juga berharap agar dapat bergerak selaras terintegrasi dengan sasaran utama pembangunan pada pemulihan. Ini adalah basis pertanian di mana sektor ini memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan RPJMD 72,80%. Angka kemiskinan 7,13% meningkat 7,17% dan isu kemiskinan xtreme diamanatkan dihapuskan di tahun 2024, tahun 2021 1,47% atau 2010 jiwa dan alhamdulillah turun di Tahun 2022 menjadi 0,59% atau menjadi 820 jiwa. Indeks pembangunan berhasil naik Meningkat, tingkat pengangguran menurun, inflasi meningkat dari 4,39 menjadi 5,36%.
“Harapan Kita seharusnya menurun tapi ini ada manajemen ini akan menjadi PR kita dan melalui forum ini berharap kepada semua peserta terutama OPD agar bisa memberikan masukan Bagaimana dan kondisi mata ini kita bisa tuntaskan bisa kita turunkan terutama pada tahun 2024 nya,” katanya.
Perlu diketahui Hadir secara virtual Dr. H. Arsal Aras,SE,M.Si., Ketua DPRD Mateng.
Hadir dalam kegiatan tersebut Perwakilan Bappeda Prov. Sulbar, Anggota DPRD, Asisten III Sekkab Mateng, Komisioner Bawaslu Mateng, Kepala OPD Se-Mateng, Camat Se-Mateng, Perwakilan Polres Mateng, Pimpinan Perbankan, Pimpinan Perusahaan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda serta tamu undangan lainnya.
Penulis : Erik