DPRD Kab Mamasa Tolak Peleburan Sekolah Diwilayah Terpencil

Mamasa.Sulbarta.com- Pemerintah Kabupaten Mamasa berencana melebur sejumlah sekolah ke sekolah lain, lantaran jumlah siswa yang tidak mencapai standar Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Mamasa David Bambalayuk beserta anggota lainnya yakni, Juang Gayang Pontiku, Taufik, Joni Daud, Arwin Tona, Hendrika, Junaedi, Junuriah, sepakat untuk menolak kebijakan pemerintah untuk melebur sejumlah sekolah yang ada di daerah terpencil kabupaten Mamasa.

Hal tersebut disampaikan oleh pimpinan rapat David Bambalayuk dalam kesimpulan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Mamasa Rusly,didampingi Kabid pendidikan Dasar Masmuddin, bersama Kabid pembinaan ketenagaan Dellumantang ,diruang sidang komisi I DPRD Mamasa.Selasa,31/01/23.

Setelah pimpinan rapat mendengarkan semua tanggapan dan masukan para anggota dewan yang hadir.

Maka pimpinan rapat ” David Bamba Layuk” mengetuk palu untuk menolak peleburan sekolah ke induk yang ada di Kabupaten Mamasa.

“Setelah mendengarkan semua masukan dari anggota dewan yang hadir maka saya memutuskan untuk menolak penggabungan sekolah yang ada di kabupaten Mamasa” Tegas wakil ketua DPRD David Bambalayuk.

Menurutnya, semua sekolah yang berada di daerah terpencil, baik yang ada di wilayah 3 maupun 1 dan 2 ,supaya tidak di gabungkan dengan alasan daerah kabupaten Mamasa tidak sama dengan daerah lain dengan kondisi geografis yang sangat berjauhan” sambungnya.

Merespon masukan dewan, kepala dinas pendidikan kabupaten Mamasa menyampaikan kesepakatan bersama dewan bahwa penggabungan sekolah itu memang letak geografid yang tidak memungkinkan” ucap Rusly.

Sehingga pihaknya akan menampung sebagai bahan tinjak lanjut ke pusat,meski pihaknya sudah perna berkonsultasi kepusat pada bulan Juli tahun 2022 ” fungkasnya.

Selanjutnya anngota dewan mempertanyaan ,terkait dana DAK fisik tahun 2021 yang belum dibayarkan oleh Pemda.

Kemudian dana rerpencil yang belum di bayarkan kepada guru penerima juga dipertanyakan.

Selain itu dewan juga meminta daftar sekolah penerima DAK dan Dau tahun 2023.

Menanggapi pertanyaan Dewan ” Rusli” akan menyampaikan daftar DAK kepada dewan sebelum dilakukan musrembang.

“Daftar penerima DAK akan disampaikan ke dewan sebelum dilakukan musrembang,” tambahnya.

Ia menyebut, alokasi DAK fisik tahun 2023 sedikit karena jumlah siswa yang berkurang, sehingga hanya berjumlah 5 paket sekolah yang dapat.

Untuk dana DAK tahun 2021 yang belum dibayarkan, Rusly mengaku bahwa dana tersebut sudah didaftar sebagai daftar utang sehingga bulan Juni akan segera dibayarkan.

Sementara dana terpencil yang belum dibayarkan ampranya segera dibuat,sehingga akan segerah dibayarkan pada akhir Pebruari,” tutup kadis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *