MAMUJU- Sulbarta.com- Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Sulawesi Barat (Sulbar) ke-18, Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Akmal Malik dinilai melukai hati para pejuang pembentukan Sulbar.
Hal tersebut disampaikan Sekjen Komite Aksi Perjuangan Pembentukan Sulbar, Naharuddin, saat diwawancarai, Kamis (22/9/2022).
Menurut Naharuddin pidato resmi Akmal Malik dalam sambutannya saat rapat paripurna di DPRD Sulbar melukai suasana hati para pejuang Sulbar.
“Melukai suasana hati kawan-kawan yang mendengarkan, melukai suasana hati orang yang selama ini bekerja keras dengan baik untuk Sulbar,” kata Naharuddin.
Naharuddin menilai dalam sambutan Akmal Malik, Sulbar seakan-akan penuh dengan masalah dan Akmal Malik tampil seolah-olah malaikat penolong.
“Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Bagi orang Sulbar itu, orang yang didatangi itu tergantung orang yang datang. Kalau orangnya kurang ajar, ya mohon maaf. Kalau orangnya baik, sepenuhnya kami hormat,” katanya.
Naharuddin mengaku, pihaknya sudah menyampaikan sebanyak 11 pesan moral kepada Akmal Malik di hari pertamanya menginjak bumi Manakarra, Sulbar.
“Diantara 11 pesan moral itu, ini yang kami khawatirkan. Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Jangan bikin gaduh disini,” kata Naharuddin.
Lanjut Ia menjelaskan, pembentukan Sulbar tidak semudah membalikan telapak tangan dan tidak seperti sulap hanya dengan kata-kata.
“Sulbar ini terbentuk bukan simsalabim, bukan hadiah dari pemerintah pusat, bukan turun dari langit, bukan keluar dari lobang bambu. Berdarah-darah kami perjuangkan. Andaikata saja kami punya ajal saat memperjuangkan Sulbar, kami mati di lapangan,” katanya.
Naharuddin menilai, Akmal Malik menjadikan jabatannya sebagai panggung politik dengan kepentingan tertentu.
“Entah untuk kepentingan apa, hanya Allah yang tau dengan dia (Akmal Malik) sendiri, meskipun dia (Akmal Malik) berbusa-busa mengatakan bahwa saya tidak ada panggung politik,” kata Naharuddin.
Naharuddin mengungkapkan, dalam sambutannya, Akmal Malik mengatakan, Sulbar penuh masalah.
“Dia (Akmal Malik) tidak lanjutkan, tidak mengatakan bahwa ada yang baik kita teruskan, yang tidak baik mari kita duduk bersama. Dia (Akmal Malik) berhenti pada kalimat bahwa Sulbar penuh masalah,” katanya.
Bahkan ia menilai Akmal Malik sudah menafikan karya-karya serta capaian-capaian yang baik pejabat sebelumnya seperti Anwar Adnan Saleh dan Ali Baal Masdar.
“Tidak dilanjutkan, lalu kemudian diputar video, seolah-olah dia menggambarkan bahwa nanti dia yang masuk baru benar,” kata Naharuddin.
Sementara dalam rekaman video Akmal Malik meminta maaf atas kekeliruannya.
“Makasih atas koreksinya pak, lain kali kalau OPD buatkan pidato biar normatif saja,” kata Akmal Malik dalam rekaman video.
Dalam video tersebut juga terlihat Akmal Malik berjabat tangan dengan Naharuddin sebagai permintaan maaf atas kekeliruannya. Kemudian berlalu meninggalkan Naharuddin.
(S)