MAMUJU – PJ Gubernur Sulbar Akmal Malik melakukan pertemuan Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional, membahas masalah pangan di Indonesia. Termasuk ancaman krisis pangan.
Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar Waris Bestari disambut oleh Sekretaris Utama BPN Sarwo Edhy di Jakarta, Jumat 2 Desember 2022.
Kadistapan Sulbar Abdul Waris Bestari menyampaikan, BPN telah mengapresiasi upaya pemprov Sulbar dalam mempersiapkan daerah mengatasi ancaman krisis pangan serta aktif dalam memperhatikan stabilitas harga pangan.
Untuk itu, lanjut Waris, melalui pertemuan itu BPN akan mengupayakan adanya Cold Storage atau gudang penyimpangan pangan serta mobil laboratorium pengujian mutu dan keamanan pangan.
“BPN menjanjikan kepada PJ Gubernur cold storage dan mobil lab uji pangan,” kata Waris, Jumat 2 Desember.
Dukungan itu juga untuk mempersiapkan Sulbar sebagai salah satu daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan. Apalagi
dengan potensi pangan di Sulbar dinilai mampu menjadi penyuplai pangan ke daerah lain yang kekurangan. Dengan begitu Sulbar menjadi daerah yang turut berperan menjaga stabilitas harga pangan di Indonesia.
Waris mengatakan salah satu komoditas pangan yang surplus di Sulbar adalah beras. Dan sudah beberapa kali menjadi penyuplai ke provinsi lain. Komoditas inilah yang nantinya siap disuplai ke daerah lain yang kekurangan beras.
“Jadi BPN akan mendistribusikan pangan dari daerah yang surplus ke daerah yang kekurangan. Ongkos biaya angkut untuk mendistribusikan itu dibantu Badan Pangan Nasional,” pungkasnya.
Melalui pertemuan itu juga, Pj Gubernur Sulbar bersama Sekum BPN mengagendakan pertemuan nasional yang akan di pusatkan di Sulbar. Dirangkaikan dengan panen Cabai di tiga kabupaten, Majene, Polman dan Mamuju. ”
“Rencananya tahun depan, ada 300 hektar di tiga kabupaten,” tutup Waris. (rls-Adv)