Polman, SulbarTa.Com/ Sebagai penutup rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata–Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Unit Arung Campalagian 2025 menggelar malam puncak bertajuk “Campalagian Fiesta: Arung Nada, Cerita Kita” di Pantai Babatoa, Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sabtu malam (2/8/2025).
Acara tersebut berlangsung meriah, dihadiri oleh Camat Campalagian, Kepala Desa Lapeo, Kepala Desa Katumbangan, perwakilan Kagama Pengcab Polewali Mandar, tokoh masyarakat, serta warga dari kedua desa lokasi KKN. Suasana pantai disulap menjadi panggung kebersamaan yang sarat makna, menghadirkan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat.
Unit KKN-PPM UGM Arung Campalagian beranggotakan 28 mahasiswa, yang terbagi rata ke dalam dua desa: 14 orang di Desa Lapeo dan 14 orang di Desa Katumbangan. Mereka menjalankan pengabdian selama 50 hari, dari 20 Juni hingga 8 Agustus 2025, dengan total durasi minimal 288 jam per mahasiswa dan minimal lima program kerja (proker) per orang.
Refi Nurani Nurohmah, selaku Koordinator Mahasiswa Tingkat Unit (Kormanit), menjelaskan bahwa program-program yang diusung disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan lokal masing-masing desa.
“Kami menyesuaikan program kerja dengan potensi wilayah. Di Desa Lapeo, fokus kami pada sektor pariwisata dan kemaritiman. Sementara di Desa Katumbangan, lebih menekankan pada sektor agro dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap Refi.
Beberapa program unggulan yang dilaksanakan di Desa Lapeo antara lain:
Pengolahan dan pengembangan produk berbasis ikan, yang turut dipamerkan di Campalagian Fiesta.
Revitalisasi Pantai Babatoa melalui pemasangan plakat dan lampu penerangan jalan.
Promosi Masjid Imam Lapeo sebagai ikon desa.
Program tambahan di bidang pendidikan, budaya, dan pariwisata.
Sementara itu, di Desa Katumbangan, mahasiswa menyasar bidang agro dan pemberdayaan masyarakat:
Pelatihan eco-print dan lilin aromaterapi pengusir nyamuk.
Pembuatan silase dan mineral block untuk ternak.
Kegiatan edukatif dan lomba tradisional, menyasar UMKM, peternak, KWT, siswa SD-SMA, serta masyarakat umum.
Malam puncak Campalagian Fiesta menjadi wadah ekspresi dan refleksi program bersama yang melibatkan mahasiswa dari kedua desa. Rangkaian acara meliputi:
Lomba poster online,
Lomba mewarnai untuk anak-anak,
Penampilan band lokal,
Penayangan film pendek karya siswa SMA Negeri 1 Campalagian.
Mahasiswa peserta KKN, Maritza Nadia, mengungkapkan bahwa kegiatan di desa meninggalkan kesan yang mendalam:
“Kegiatan ini bukan hanya tentang program kerja, tapi tentang belajar hidup bersama masyarakat dan tumbuh bersama mereka,” ujarnya.
Kepala Desa Lapeo, Noor Irwandi Yusuf, SH, menyampaikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa KKN.
“Kehadiran mahasiswa KKN UGM sangat membantu pemerintah desa, baik dari sisi edukasi maupun pemberdayaan. Kami berharap kerja sama seperti ini terus berlanjut di masa mendatang,” tuturnya.
“Campalagian Fiesta: Arung Nada, Cerita Kita” menjadi bukan sekadar penutupan program, melainkan simbol dari jalinan cerita dan kenangan yang tumbuh dalam semangat pengabdian, gotong royong, dan persaudaraan antara mahasiswa dan masyarakat.