MAMUJU ,SULBARTA.COM– Sulawesi Barat (Sulbar) semakin menunjukkan potensi besar sebagai produsen durian musangking, terutama setelah Pj Gubernur Sulbar, Dr. Bahtiar Baharuddin, meluncurkan program pembagian bibit gratis durian musangking untuk warga. Program ini bertujuan menjadikan Sulbar sebagai penghasil durian musangking terbesar di Indonesia. Kini, kabar baik tersebut telah menarik perhatian sejumlah investor asing, termasuk dari Korea Selatan, Malaysia, dan China.
Hal ini diungkapkan oleh Andi Mappauda, seorang petani durian Bulo asal Sulawesi Barat, saat bertemu dengan Pj Bahtiar di Mamuju. Pertemuan tersebut terjadi secara tidak sengaja saat acara soft launching Cafe Sandeq di Mamuju. Andi Mappauda menceritakan bagaimana berita mengenai program durian musangking ini sudah sampai ke pedagang internasional.
“Banyak yang menghubungi saya, Pak, mereka mencari lahan di Sulbar, khususnya di Polman. Mereka ingin memastikan kebenaran program ini,” ungkap Mappauda dengan penuh semangat.
Mappauda juga menjelaskan bahwa ia bersama kelompok petani durian Bulo di Polman sudah menerima bibit durian musangking pertama pada akhir 2024. Selain itu, ada investor dari Korea yang tertarik membangun storage durian di Polman dan mencari lahan untuk itu.
“Investor ini tampaknya sudah memikirkan jauh ke depan. Mereka bahkan mempersiapkan storage dulu di Polman,” tambah Mappauda.
Sejak menjabat sebagai Pj Gubernur, Bahtiar Baharuddin gencar mendorong pemanfaatan potensi lahan subur Sulbar untuk penanaman durian musangking. Program pembagian bibit durian musangking telah dimulai pada akhir 2024, dengan banyaknya durian yang disalurkan kepada petani durian Bulo di Polman. Sebelumnya, mereka hanya menanam durian lokal dan montong.
Untuk 2025, Pemprov Sulbar kembali merencanakan distribusi sebanyak 500.000 bibit durian musangking kepada warga Sulbar, dengan harapan dapat memperluas area penanaman di seluruh wilayah seperti Pasangkayu, Polman, Mamuju, dan Majene. Hingga saat ini, ratusan warga sudah mengajukan proposal untuk mendapatkan bibit tersebut.
Jika target ini tercapai, Sulbar diperkirakan akan memiliki 5.000 hektar lahan durian musangking dan mengalahkan China yang saat ini memprogramkan 2.000 hektar untuk durian musangking. Dengan proyeksi produksi yang terus berkembang, Sulbar dapat menghasilkan hingga 10 triliun rupiah dalam empat tahun ke depan.
“Setelah 4 tahun, Sulbar akan memiliki lebih banyak lahan durian musangking daripada China. Saat ini, sudah ada beberapa sentra durian di Sulbar, seperti di Kecamatan Bulo Polman dengan 500 hektar, Tutar Polman, Ulumanda Majene, Botteng Mamuju, Tommo Mamuju, dan Karossa Mamuju Tengah,” ujar Pj Bahtiar.
Menurutnya, tugas Pemda adalah mendukung produksi masyarakat dan menyediakan bibit unggul yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Adv.