Mamuju -SulbarTa.com-Inflasi Sulbar Desember 2023 diangka 1,82 persen jauh lebih rendah dibandingkan Desember 2022 yang berada diangka 4,85 persen. Bahkan, secara bulanan laju inflasi Desember 2023 diangka 0,14 persen, juga lebih rendah dibandingkam Desember 2022 diangka 0,52 persen.
Dengan angka inflasi 1,82 persen menjadikan provinsi Sulbar sebagai provinsi dengan inflasi terendah ke tiga nasional. Ditingkat regional, melihat dari sisi IHK, Mamuju dengan IHK 115,96 terendah di Pulau Sulawesi.
PJ Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, penyumbang inflasi didorong oleh komoditas Cabai Rawit, Cabai Merah dan Bawang Merah. Tetapi penyumbang inflasi ini dapat dikendalikan dengan adanya sejumlah komoditi yang mengalami deflasi seperti Ikan Bandeng, Ikan Cakalang dan Ikan Layang.
Kata Sestama BNPP ini, pengendalian inflasi merupakan salah satu prioritas Pemerintah Provinsi Sulbar pada 2024. Olehnya, Pemprov Sulbar mendorong program Gerakan Tanam Sejuta Cabai dengan menggunakan tambahan anggaran yang bersumber dari Insentif Fiskal pengendalian inflasi yang didapatkan dari Kemenkeu atas suksesnya kinerja pengendalian inflasi di Sulbar pada tahun 2023.
Program Tanam Sejuta Cabai ini sebagai upaya pengendalian inflasi yang dilakukan pemprov Sulbar, sebab komoditas Cabai adalah salah satu penyumbang inflasi Sulbar. Komoditas ini mengalami kenaikan dikarenakan tingginya permintaan yang kian meningkat.
Untuk itu, lanjut Zudan berharap dinas terkait membuat neraca untuk memantau pergerakan pangan di Sulbar.
“Dengan neraca pangan kita bisa bicara kedaulatan pangan,” ungkapnya. Rls-Adv