Mamasa-Sulbarta.com– Belum diterimanya Penghasilan Tetap (Siltap) selama 3 bulan, yaitu Januari, Februari, Maret 2024, membuat kepala Desa Timoro,kecamatan Tabulahan kabupaten Mamasa” Rahmat Sirua geram .
Selain Kepala Desa Timoro,Kepala desa Saluassing kecamatan Bambang turut menyoal lambatnya pembayaran Siltab.
Ironisnya dari 168 desa di kabupaten Mamasa beredar bahwa sudah ada 33 desa yang sudah dibayarkan,sementara yang lain belum” ungkap Rahmat Sirua kepada Silbarta.com di Penginapan losmen Mamasa,23/4/2024.
Menurutnya, kalau memang kemampuan keuangan daerah tidak memungkinkan jangan dulu ada desa yang dibayarkan, karena ini terkesan ada diskriminasi Pemda terhadap desa.
” Kalau memang kemampuan keuangan daerah belum memadai dari 168 desa jangan dulu ada yang dibayarkan, tapi kenapa ada yang sudah dibayarkan 33 desa ,ini berarti ada tebang pilih”Keluh Rahmat.
Rahmat menyebut,hak dan kewajiban kami semua desa di kabupaten Mamasa sama,jadi tidak bole dibeda-bedakan.
Ia memberi waktu sampai tanggal 30 April,bahwa apabila tidak di bayarkan maka pihaknya akan melakukan aksi demo.
” Kami yang belum dibayarkan akan turun demo,karna saya pribadi tidak bisa bendung teman-teman kalau sudah hilang kesabaran” tegasnya.
Ditempat yang sama, wakil ketua sekretaris ABDESI Mamasa Warman Wirawan menambahkan,bahwa pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan kepala Badan Pengelolah Keuangan Daerah bersama PJ Bupati Mamasa pekan lalu dan hasilnya akan segera dibayarkan siltabnya di bulan April ,namun sampai saat ini belum ada.
Ia berharap siltap kades dan perangkat bisa cair sebelum akhir bulan April 2024. Sehingga bisa digunakan untuk kebutuhan para kades dan perangkat desa.
Namun apabila tidak ada pencairan sampai akhir bulan ini maka sejumlah desa dari seratus lebih yang belum dibayarkan memungkinkan akan melakukan tindakan untuk menuntut” Pungkas Warman. wan.