Polman, SulbarTa.Com – Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar menerima peserta Kirab Bendera Pataka BKKBN, Selasa, 24 Juni 2025. Acara ini ditandai dengan serah terima bendera pataka dari perwakilan Provinsi Sulawesi Barat, yang diterima langsung oleh Wakil Bupati Hj. Andi Nursami Masdar, MP, di halaman Kantor Bupati.
Turut hadir dalam kegiatan ini Penjabat Sekretaris Daerah, Kepala DP3KBP3A Polman, serta sejumlah pimpinan OPD lainnya.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Hj. Andi Nursami Masdar menekankan bahwa kirab ini bukan sekadar seremonial, tetapi simbol kerja kolektif lintas wilayah dan generasi untuk membangun keluarga yang sehat, mandiri, dan tangguh.
“Bendera ini membawa semangat menuju keluarga bebas stunting untuk meraih Indonesia Emas 2045. Tahun ini angka stunting di Polman memang meningkat beberapa digit. Karena itu, saya mengimbau semua kepala OPD dan masyarakat untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stunting,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DP3KBP3A Polman, dr. Sri Harni Patandianan, M.Kes, menyebut bahwa kirab ini merupakan bagian dari rangkaian semarak Harganas yang menghubungkan sejumlah provinsi di Sulawesi.
“Kirab dimulai dari Sulawesi Tengah, dilanjutkan ke Sulawesi Barat, dan berakhir di Sulawesi Selatan. Di Polman sendiri, kirab diikuti oleh 110 peserta yang terdiri dari penyuluh KB, P3K, dan ASN yang mengarak bendera ke perbatasan Kabupaten Pinrang, Sulsel,” jelasnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Barat, Rezky Murwanto, S.Kom., MPH, menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang sosialisasi transformasi program Kementerian Pembangunan Keluarga.
“Kini program kami tidak hanya fokus pada kontrasepsi, tetapi mencakup seluruh siklus hidup keluarga: dari calon pengantin, kehamilan, pengasuhan balita dan remaja, hingga lansia. Semuanya butuh kolaborasi lintas sektor di Sulbar, khususnya di Polewali Mandar,” ujarnya.
Setelah dari Polewali Mandar, kirab bendera BKKBN akan dilanjutkan menuju Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Kirab ini menjadi simbol semangat bersama membangun keluarga berkualitas, menurunkan angka stunting, serta memperkuat ketahanan keluarga di seluruh Indonesia.
