Kunjungan Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin ke Korban Longsor, Warga Harap Akses Jalan Segera Dibuka

MAMUJU -SulbarTa.com– Penjabat Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Bahtiar Baharuddin, mengunjungi korban bencana longsor di Dusun Tapodede, Kelurahan Mamunyu, Kabupaten Mamuju, pada Jumat, 31 Januari 2025. Dalam kunjungan tersebut, Bahtiar didampingi oleh Bupati Mamuju Sutinah Suhardi, Wakil Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi, Kajati Sulbar, Polda Sulbar, Korem 142/Tatag, serta sejumlah rombongan lainnya.

Salah seorang warga, Hasrah, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh pemerintah.

“Kami sangat berterima kasih kepada Gubernur dan rombongan yang datang menyalurkan bantuan,” ungkap Hasrah. Ia juga berharap proses pembersihan jalan menuju pemukiman warga dapat terus dilaksanakan agar akses ke wilayah mereka kembali lancar.

Selain Dusun Tapodede, dua dusun lainnya, Tamasapi dan Tapodede, juga terdampak longsor, sehingga sebagian jalan masih tertutup.

“Kami berharap ada bantuan untuk membuka akses jalan di satu dusun lagi yang terdapat 70 KK di sana,” harapnya.

Warga juga meminta bantuan sarana pertanian dan perlengkapan rumah yang rusak akibat bencana.

Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin memberikan apresiasi atas kesiapan tim gabungan yang sigap menangani bencana, serta koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan provinsi. “Tim langsung mengevakuasi warga, dan respons terhadap bencana berjalan cepat dan terkoordinasi dengan baik,” ujarnya.

Bahtiar juga menyoroti pentingnya pencegahan bencana, mengingat Sulbar merupakan daerah rawan longsor dan banjir.

“Penting bagi kita untuk merawat lingkungan, salah satunya dengan gerakan menanam pohon,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi, mengapresiasi kecepatan penanganan bencana oleh berbagai instansi. Ia juga mendukung penggunaan Bantuan Tidak Terduga (BTT) dengan bijaksana.

“Kita harus sinergi, karena di Sulbar, solidaritas dalam menghadapi bencana sangat terasa,” ujarnya.

Suraidah juga menambahkan bahwa relokasi warga mungkin perlu dipertimbangkan dalam program transmigrasi lokal untuk mencegah bencana serupa di masa depan.

“Kedepannya, kita harap tidak ada lagi bencana besar, namun masyarakat tetap harus waspada karena curah hujan masih tinggi,” pungkasnya. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *