Polman,Sulbarta.com- Jaringan Oposisi Loyal (JOL) Polman kembali mempertanyakan penanganan terhadap anak terlantar di Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
Mereka mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polman untuk segera menanggulangi masalah eksploitasi anak, terutama anak-anak yang masih sering terlihat berjualan di tempat-tempat keramaian seperti Alun-Alun Polewali dan Sport Center, terutama pada malam hari.
Hal tersebut disampaikan JOL Polman dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan Kantor Bupati Polman pada Rabu, 22 Januari 2025.
Dalam orasinya, perwakilan JOL Polman, Lazuardi Arka, mengungkapkan keprihatinannya atas masih adanya anak-anak yang diduga menjadi korban eksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Beberapa anak terlihat berjualan pada malam hari, sementara seharusnya mereka beristirahat atau belajar di rumah. Namun, mereka dipaksa untuk berjualan demi mencari nafkah. Ini jelas merupakan pelanggaran terhadap hak-hak anak,” ungkap Lazuardi Arka.
Lazuardi juga menekankan bahwa, menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, anak-anak terlantar merupakan tanggung jawab pemerintah untuk dipelihara dan diberikan perlindungan. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masalah ini masih belum mendapat perhatian yang cukup di Polman.
“Dalam peraturan perundang-undangan sangat jelas, anak terlantar adalah tanggung jawab pemerintah untuk memeliharanya. Namun, di Polman masih ada anak-anak yang terpaksa berjualan pada malam hari demi bertahan hidup,” tegas Lazuardi.
Aksi unjuk rasa tersebut diterima langsung oleh Pj. Bupati Polman, Muhammad Hamzih, di lobi Kantor Bupati. Hamzih menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti tuntutan para pemuda dan akan berusaha mencari solusi terbaik dengan melibatkan dinas terkait.
“Langkah pertama yang akan kami lakukan adalah memanggil dinas terkait untuk mencari solusi terbaik dalam menyikapi tuntutan teman-teman mahasiswa,” ujar Pj. Bupati, Muhammad Hamzih.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Polman, Azwar Jasin Sauru, menjelaskan bahwa pihaknya selama ini telah menjalankan tugas dan fungsinya untuk memberikan pelayanan sosial bagi masyarakat, termasuk anak-anak yang membutuhkan bantuan. Dinsos Polman mengidentifikasi dan memberikan bantuan kepada anak-anak rentan terlantar.
“Tahun 2025 ini, kami akan mengintervensi 50 anak rentan terlantar serta 50 lansia. Kami juga telah melakukan asesmen terhadap beberapa anak dan memberikan bantuan makanan bagi mereka yang membutuhkan,” ujar Azwar Jasin.
Terkait dengan masalah anak-anak yang berjualan di pinggir jalan, Azwar menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan terkait hal tersebut. Namun, jika ada laporan terkait eksploitasi anak, Dinsos Polman berkomitmen untuk langsung melakukan intervensi. Jika anak-anak tersebut tidak bersekolah, pihaknya akan memberikan bantuan berupa kelengkapan dan seragam sekolah.
“Beberapa anak yang teridentifikasi sebagai pendatang sudah kami bantu dan pulangkan ke daerah asal mereka. Tahun lalu, ada sembilan anak yang kami pulangkan bekerja sama dengan Baznas,” jelas Azwar.
Pemkab Polman berjanji untuk terus berupaya memberikan perhatian lebih kepada anak-anak terlantar dan memastikan mereka mendapatkan hak yang layak sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Advertorial