POLMAN,SulbarTa.com– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) membantah tegas tudingan menerima “amplop tebal” dari manajemen RSUD Hj Andi Depu Polewali.
Isu tersebut mencuat melalui unggahan akun Facebook bernama Warga Sipil, tiga hari lalu, berjudul “Amplop Tebal di Balik Kunjungan DPRD Polman ke RSUD Andi Depu?”. Dalam narasi itu, DPRD Polman dituding menerima sejumlah uang untuk meredam persoalan internal rumah sakit, bahkan disebut-sebut dana tersebut berasal dari kekurangan pembayaran remunerasi tenaga medis dengan nilai mencapai miliaran rupiah.
Ketua Komisi IV DPRD Polman, Agus Pranoto, yang ikut dalam kunjungan ke RS Hj Andi Depu dan RS Pratama Wonomulyo, menegaskan bahwa agenda tersebut murni untuk menjalankan fungsi pengawasan.
“Kami ke sana untuk melihat langsung layanan di RS Pratama dan RS Andi Depu. Di RS Pratama kami temukan ruangan overload, butuh AC, dan ada masalah IPAL. Di RS Andi Depu masih ada pasien yang membawa kipas angin sendiri, padahal seharusnya sudah ada AC. Itu yang kami soroti,” jelas Agus melalui sambungan telepon, Kamis (15/8/2025).
Agus menambahkan, sidak ke fasilitas kesehatan dilakukan secara rutin setiap dua bulan sekali. Ia menolak keras tudingan adanya penerimaan uang dalam bentuk apapun.
“Kami tidak pernah terima amplop, mau kecil atau tebal, merah atau coklat. Malah sekarang kami jadi takut turun menjalankan fungsi pengawasan karena dituduh seperti itu,” ujarnya.
Terkait kemungkinan membawa kasus ini ke ranah hukum, Agus menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua DPRD Polman, Fahry Fadly.
Sementara itu, Fahry Fadly meminta pihak yang menuding DPRD Polman berani mengungkap identitas dan tidak bersembunyi di balik akun anonim.
“Hari itu kami turun ke RS disaksikan beberapa rekan jurnalis. Tidak ada pembahasan selain pelayanan dan kondisi RS Andi Depu. Tugas kami sebagai wakil rakyat adalah menindaklanjuti masalah pelayanan dan fasilitas sesuai standar SOP, dan itu disaksikan langsung pihak BPJS,” tegasnya.