Anreapi,SulbarTa.com– Upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2025 di Kecamatan Anreapi yang berlangsung di Lapangan Sepak Bola Desa Duampanua terasa begitu istimewa. Selain khidmat dan penuh semangat nasionalisme, suksesnya pengibaran dan penurunan bendera merah putih tidak lepas dari peran penting para pemimpin pasukan pengibar bendera (Paskibraka).
Pada upacara pengibaran, sosok Syahril Hamdani, pelajar SMPN Anreapi asal Desa Pappandangan, dipercaya sebagai Pemimpin Pasukan Pengibar Bendera. Sementara pada upacara penurunan, kepercayaan itu jatuh kepada Sulkipli, siswa SMPN Satap Kunyi yang berasal dari Desa Cendana.
Profil Singkat Syahril Hamdani
Nama Lengkap: Syahril Hamdani
Tempat, Tanggal Lahir: Pappandangan, 16 September 2010
Alamat: Desa Pappandangan, Kecamatan Anreapi
Asal Sekolah: SMPN Anreapi
Ayah: Saharuddin
Ibu: Henina
Hobi: Sepak bola
Cita-cita: Menjadi anggota TNI
Syahril yang dikenal disiplin dan penuh semangat mengaku sangat bangga bisa dipercaya memimpin pasukan pengibar bendera. “Ini pengalaman yang luar biasa dan penuh kebanggaan. Mudah-mudahan dengan menjadi Paskibraka Kecamatan Anreapi, bisa membuka jalan bagi saya meraih cita-cita menjadi anggota TNI untuk mengabdi lebih jauh kepada negara,” ungkapnya penuh harap.
Meski berasal dari desa pegunungan, Syahril membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berprestasi. Hobinya bermain sepak bola melatihnya dalam hal kerjasama, kekompakan, dan kedisiplinan—nilai yang juga sangat dibutuhkan dalam tugasnya sebagai pemimpin pasukan.
Profil Singkat Sulkipli
Nama Lengkap: Sulkipli
Tempat, Tanggal Lahir: Cendana, 17 November 2010
Alamat: Desa Cendana, Kecamatan Anreapi
Asal Sekolah: SMPN Satap Kunyi
Ayah: Sanuddin
Ibu: Sumarni
Hobi: Sepak takraw
Cita-cita: Pelayaran
Sulkipli, pemuda asal Desa Cendana, menjadi sosok yang membanggakan ketika dipercaya sebagai pemimpin pasukan pada upacara penurunan bendera. Dengan wajah penuh percaya diri, ia menyampaikan perasaannya, “Bisa memimpin pasukan pada momen sebesar ini adalah kebanggaan yang tidak bisa saya lupakan. Saya ingin pengalaman ini menjadi motivasi untuk terus disiplin dan bekerja keras meraih cita-cita saya di bidang pelayaran.”
Hobinya bermain sepak takraw membuat Sulkipli terbiasa menghadapi tantangan dan menjaga keseimbangan, baik di lapangan maupun dalam kehidupan. Semangatnya mencerminkan bahwa meski hidup di desa pegunungan yang jauh dari pusat kota, bukan berarti anak-anak desa tidak bisa bermimpi besar.