Ratusan Hektar Sawah Terancam Mengering Komisi III DPRD Polman Minta PUPR Benahi Tanggul Jebol di Darma

POLMAN – SULBARTA.COM – Akibat tanggul bendung pelimpah jebol  mengakibatkan air sungai kunyi sudah tidak mengalir ke Bendungan Darma akan berdampak pada ratusan hektar sawah di Kecamatan Polewali Kabupaten Polman akan mengalami kekeringan.

 

Mendengar hal tersebut, Ketua komisi III DPRD Polewali Mandar (Polman) Rahmadi meminta agar Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat segera menurunkan alat berat benahi tanggul jebol di Kelurahan Darma.

 

Tanggul yang jebol sepanjang kurang lebih 50 meter sempat dibenahi menggunakan alat seadanya.

 

Namun kembali jebol saat hujan deras mengguyur daerah ini pada Rabu malam (14/6/2023)

 

Akibatnya air sungai tidak mengalir ke bendungan, ribuan hektar sawah warga pun terancam kekeringan.

 

Komisi III DPRD Polman yang menangani soal kebencanaan meminta agar PUPR Polman segera menurunkan alat berat.

 

“Ini sifatnya darurat, sawah warga terancam kekeringan, apalagi sebagian warga mau menanam, kita minta agar segera diturunkan alat berat,” terang Rahmadi kepada wartawan.

 

Ia mengatakan akan segera memanggil jajaran PUPR Polman untuk duduk Rapat Dengar Pendapat (RDP).

 

Hal itu untuk membahas dan segera merespon keluhan warga atas tanggul yang jebol.

 

“Permintaan warga yakni bantuan alat berat, kemarin kan sudah gotong royong, tapi kembali jebol itu,” lanjutnya.

 

Ia mengatakan akan membahas penanganan bencana tersebut bersama dinas terkait.

 

Bagaimana caranya, kata Rahmadi agar tanggul tersebut dapat segera dibuat tangani masalah kekeringan sawah warga.

 

Diungkapkan selama ini masalah bencana alam sering terjadi di wilayah Polman lantaran intensitas hujan.

 

“Kita minta segera diturunkan alat berat, walaupun ini belum RDP, tapi kan darurat ini,” ia menegaskan.

 

Ia menambahkan semoga alat berat milik PUPR Polman tidak mengalami kerusakan agar bisa secepatnya diturunkan.

 

Sebelumnya diberitakan warga meminta agar alat berat segera diturunkan untuk benahi tanggul jebol.

 

“Kemarin kita sudah gotong royong, tapi jebol lagi, memang butuh alat berat supaya tanggulnya kuat,” uajar Kepala lingkungan Batu-Batu, Kelurahan Darma, Darwis kepada wartawan.

 

Ia meminta agar pemerintah Kabupaten Polman agar segera menurunkan alat berat benahi tanggul tersebut.

 

Lantaran saat ini ratusan hektare sawah warga terancam kekeringan akibat air tidal mengalir ke bendungan.

 

Tidak mengalirnya air ke bendungan, kata Darwis lantaran lemahnya tanggul yang dibuat seadanya oleh warga.

 

“Sudah lama kita ajukan permintaan bantuan namun sampai saat ini belum ada datang,” lanjutnya.

 

Disebutkan sedikitnya kurang lebih 950 hektar sawah di Kelurahan Darma, Madatte dan Manding yang terancam kekeringan.

 

Lantaran air tidak mengalir ke bendungan, melainkan belok arah ke lokasi perkebunan.

 

Belum lagi kata Darwis, sebagian para petani saat ini hendak turun menanam padi, butuh aliran air.

 

Darwis mengaku sudah melaporkan kerusakan tanggul itu ke pemerintah daerah untuk segera ditangani.

 

Namun lama menuggu, alat berat tak kunjung datang, sementara sawah petani butuh air.

 

Warga pun membuat tanggul dari susunan batu sungai memanjang di pinggir sungai, lalu ditambah dengan karung berisi pasir.

 

Namun tanggul yang dibuat dengan bahan seadanya itu tak kuat menahan debit air sehingga jebol.

 

“Kita selalu minta bagaimana caranya ini bisa terbendung aliran sungai, tapi tidak ada bantuan pemerintah,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *