Polewali,SulbarTa.com – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Saiful Islam, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan. Kegiatan ini dihadiri Camat Polewali Masrullah, S.STP., M.Adm.KP, Lurah Pekkabata Nurhayati, S.IP., M.Si, Kasi Kesos Hasnawiah, S.Sos, para kepalal ingkungan, serta tokoh masyarakat setempat. Minggu 5/10/25.
Dalam sambutannya, Camat Masrullah yang baru sebulan menjabat memperkenalkan diri sekaligus menyampaikan apresiasi atas undangan masyarakat. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun sebagai ASN di berbagai wilayah pegunungan, ia berharap mendapat dukungan publik dalam menjalankan tugasnya di pusat kota Polewali.
“Polewali ini adalah wajah Kabupaten Polman. Bukan hanya pusat pemerintahan, tapi juga pusat ekonomi dan hiburan. Maka mari kita jaga bersama lingkungan dan citra daerah kita,” tegasnya.
Masrullah juga menyinggung kebijakan strategis pemerintah daerah, khususnya pembatalan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Polewali Mandar. Berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 100.3.3.2/931/2025, kenaikan nilai jual objek pajak resmi dicabut.
“Saat banyak daerah mencari tambahan PAD dari PBB, Polewali Mandar justru menunjukkan keberpihakan kepada rakyat. Ini bukti kepedulian Bupati H. Samsul Mahmud,” ujarnya.
Ia menambahkan, warga miskin dan miskin ekstrem dibebaskan dari kewajiban membayar PBB. Namun jika masih ada warga miskin yang tetap membayar, menurutnya hal itu bisa disebabkan pendataan belum maksimal atau status miskinnya tidak sesuai fakta.
Lebih jauh, Camat Polewali menyoroti dua isu prioritas di wilayahnya: pendidikan dan stunting. Menurutnya, faktor utama anak putus sekolah adalah keterbatasan ekonomi, rendahnya kesadaran pendidikan, dan pernikahan dini.
“Polewali juga menjadi penyumbang terbesar kedua angka stunting di Sulbar. Rendahnya pemeriksaan kehamilan, minimnya kunjungan posyandu, dan pernikahan dini jadi penyebab utamanya,” ungkapnya.
Ia menegaskan, masalah sampah dan stunting kini menjadi fokus utama pemerintah kecamatan. “Kalau ingin wajah Polewali bersih dan generasi kita sehat, semua elemen harus bergerak,” tandasnya.
Acara Maulid turut diisi pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustadz Warraqimi, imam rawatib Masjid Agung Syuhada Pekkabata. Hikmah Maulid disampaikan H. Muhammad Ridwan Hilal, S.Ag., MM, yang menguraikan keteladanan Rasulullah SAW sebagai inspirasi umat.
Ketua Panitia Ir. Iqbal Nur sekaligus Ketua Pembangunan Masjid Saiful Islam, menyampaikan rasa syukur atas berdirinya masjid yang kini lebih megah dan nyaman. “Dulu masjid ini hanya berdinding kayu. Alhamdulillah, berkat dukungan semua pihak, kini bisa seperti ini,” ucapnya haru.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Saiful Islam tak hanya menjadi ajang spiritual, tetapi juga ruang dialog produktif antara pemerintah dan masyarakat Polewali.
(Muh Narwis)


















