Polman,SulbarTa.Com – Tujuh anak yatim bersaudara yang tinggal di rumah kontrakan sederhana di Lingkungan Kiri-kiri, Kelurahan Darma, Kecamatan Polewali Mandar, hidup dalam kondisi memprihatinkan. Kadang, mereka harus meminjam beras ke tetangga demi bertahan hidup karena kiriman uang dari ayah mereka yang bekerja sebagai buruh sawit di Mamuju sering terlambat.
Anak-anak ini adalah Rahmat Kurniawan (kelas dua SMK), Rahmiati Nurhidayah (15), Rafidah, Nur Fatiha (13), Rafli Ahmad Taufik (12), Rafisya Nur Hikmah (11), Raihan Ahmad Ridho (9), dan Rafina (6). Mereka merupakan anak dari pasangan Arman Erlangga dan almarhumah Usliah Rahma. Sang ibu meninggal pada 2023, sementara sang ayah harus merantau dan bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan hidup anak-anaknya.
“Saat ini kami tinggal di rumah kontrakan, tapi pemilik rumah memberi keringanan, kami hanya perlu membayar listrik saja,” ungkap Rahmiati, anak kedua dalam keluarga tersebut. (Rabu 21 Mei 2025.)
Sebelumnya, mereka tinggal bersama kerabat di Polewali Mandar, namun kemudian pindah ke rumah kontrakan di Lingkungan Kiri-kiri. Rumah tersebut sederhana dan sempit, namun menjadi tempat mereka saling menguatkan satu sama lain tanpa kehadiran sosok ayah.
Dari tujuh anak tersebut, enam di antaranya masih aktif bersekolah, sementara si bungsu belum cukup umur. Meskipun semangat mereka untuk melanjutkan pendidikan sangat tinggi, bantuan beasiswa yang mereka terima masih sangat terbatas.
“Ada dua saudara saya yang dapat beasiswa. Saya dan yang lainnya belum dapat,” kata Rafidah saat ditemui di rumah kontrakan mereka.
Kondisi ekonomi keluarga ini membuat mereka sering kekurangan makanan. Tubuh anak-anak tampak kurus. Kehidupan mereka sangat bergantung pada kiriman dari sang ayah yang bekerja sebagai buruh sawit berpindah-pindah.
Keluarga ini adalah perantau asal Malaysia yang baru menetap di Polewali Mandar sejak 2023. Kini mereka berharap adanya bantuan, terutama beasiswa, untuk meringankan beban pendidikan mereka.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Polman, Aswar Jasin, yang dikonfirmasi mengenai kondisi ini, belum memberikan tanggapan. Berbeda dengan Ketua Baznas Polman, H. Nurrahman, yang langsung menanggapi dan mengirimkan tim untuk melakukan survei ke rumah anak-anak tersebut.
“Kita akan tindak lanjuti. Kita survei dulu kondisinya dan kebutuhan apa saja yang bisa dibantu,” jelas Nurrahman.
(ab)