Merasa Terhina di Media Sosial,Wahyuandi: Minten dan Pj Bupati Mamasa Bertanggung Jawab Atas Pernyataannya

Mamasa – Sulbarta.com- Wartawan Lintas Sulbar-Pikiran Rakyat.com, “Wahyuandi” meminta agar Miten dan Pj Bupati Mamasa bertanggung jawab atas pernyataan yang dinilai mencemarkan nama baik profesinya.

Hal ini disebutkan Wahyuandi sebab mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari seseorang yang mengaku Staf Khusus Penjabat (Pj) Bupati Mamasa, dalam jejaring media sosial, Rabu, (15/11/2023).

Dalam grup whatsapp bernama Grup Steril PWMPM itu, salah satu anggota grup yakni Miten Lullulangi, mengeluarkan pernyataan secara tidak langsung menuding Wahyuandi meminta dana ke Pj Bupati Mamasa, Yakub F. Solon.

Pernyataan yang dinilai menyudutkan profesi wartawan itu, lalu di-screenshoot salah satu penghuni grup dan dibagikan kepada salah satu Wartawan.

“Berita ini kami sd klatifikasi ke PJ. Ternyata orang yg menulis berita ini, datang beberapa kali menghadap PJ awalnya datang sebagai pengurus Partai meminta dana pembinaan. Tidak dilayani, datang lagi mengaku sebagai kontraktor yg belum dibayar, kemudian datang lagi sebagai Ism, dan terakhir datang lagi mengaku sebagai wartawan. Saat itulah PJ hilang kesabaran dan menyampaikan seperti yg diberitakan dgn juful PJ alergi Wartawan,” demikian bunyi pernyataan Miten dalam tangkapan layar yang tengah beredar di Media Sosial.

Menanggapi itu Wahyuandi mengatakan, ia tidak pernah meminta dana ke Pj Bupati, mewakili siapapun, baik partai maupun perusahaan media yang menaunginya.

Bahkan sejak Yakub Solon menjabat sebagai Pj Bupati, ia baru pertama kali menginjakkan kaki di ruang kerja Bupati, saat mengkonfirmasi beberapa informasi berkaitan tugasnya.” Tambah Wahyu.

Wahyuandi menyebut, pernyataan Miten, bermula dari berita yang ia terbitkan beberapa hari lalu berjudul “Diduga Alergi Wartawan, Pj. Bupati Mamasa: Jangan Datang Bawa Isu Beritakan Saja Apa yang Ada”.

Dalam berita itu menyebut bahwa saat sejumlah awak media hendak melakukan konfirmasi terkait beberapa persoalan yang kian terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), Yakub F Solon enggan memberikan komentar lebih jauh.

Bahkan, Yakub F Solon meminta kepada sejumlah awak media untuk tidak mengkonfirmasi berita-berita yang tidak sedang terjadi.

Sementara, kedatangan awak media untuk mengkonfirmasi sejumlah persoalan yang terjadi, diantaranya anggaran Non Kapitasi Puskesmas yang belum dibayarkan, sejak Juni 2022 hingga November 2023.

Selain itu, para awak media juga hendak mengkonfirmasi terkait mutasi jabatan yang dilakukan oleh Pj. Bupati Mamasa, di lingkup Pemda Mamasa. Sebab, tindakan tersebut dinilai bertentangan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri).

Kepada awak media, Yakub F Solon mengatakan, agar tidak datang membawa informasi atau isu-isu. Yakub ingin Wartawan memberitakan yang baik-baik saja.

“Tidak usah datang konfirmasi informasi yang sudah dilakukan, atau isu-isu yang sedang berkembang,” kata Yakub F Solon, Senin 13 November 2023.

Menanggapi tudingan itu pula, Wahyuandi mengkonfirmasi Miten Lullulangi, via Whatsapp.

Dikatakan Wahyu, Miten mengakui bahwa pernyataan itu sudah sesuai dengan yang disampaikan Pj Bupati kepada dirinya.

“Dia bilang pernyataan itu sesuai Pj Bupati sampaikan waktu mereka tanyakan mengenai berita yang saya terbitkan,” ungkap Wahyuandi.

Karena merasa difitnah dan murni pencemaran nama baik. Wahyuandi sebagai wartawan, meminta Miten maupun Pj Bupati Mamasa agar mempertanggung jawabkan pernyataannya,” Pungkas Wahyu. (Wan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *