MAMUJU,SulbarTa.com- Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh memberikan pengarahan secara resmi kepada seluruh perangkat desa pada pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa dan pengurus kelembagaan desa oleh Direktorat Jendral Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri.
Pelatihan yang digelar mulai 31 Oktober hingga 3 November 2023, diikuti ratusan kepala Desa dan perangkat desa se Sulawesi Barat.
Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan program penguatan pemerintahan pembangunan desa (P3PD) menjadi penting agar para kepala desa dan perangkat desa dapat lebih baik melakukan pengelolaan desa.
Ia mengatakan, dalam mengelola desa, para perangkat didorong untuk melakukan perbaikan dengan menekan angka kemiskinan dan mengaktifkan kembali posyandu.
“Saya meminta dua hal yaitu tekan kemiskinan dan aktifkan posyandu, Desa harus ikut berperan mengatasi dua hal ini,” kata Zudan.
Menurutnya, jika desa mempu melakukan hal tersebut maka akan berdampak banyak pada berbagai elemen salah satunya yaitu stunting.
Apalagi, saat ini desa memiliki anggaran yang dapat dikelola untuk mengatasi hal tersebut, saat ini menurutnya terdapat lebih Rp 530 miliar dana desa yang beredar di Sulawesi Barat.
“Untuk mengurangi kemiskinan tidak harus melulu dengan duit, tetapi dengan membuat program yang memberikan multiplayer efek kepada masyarakat,” ucap Zudan.
Ia mengajak seluruh perangkat dan kepala desa untuk mau merubah mindset dengan mengurangi kemiskinan dan menghidupkan posyandu.
“Posyandu menjadi titik sentral merubah peradaban dan ada 2140 Posyandu di Sulbar dan 1.168 yang aktif, sehingga saya mendorong untuk mengaktifkan seluruh Posyandu di Sulbar,” kata Sestama BNPP itu.
Zudan mengatakan, apabila aktivasi posyandu dapat dilakukan maka itu dapat menjadi kekuatan luar biasa bagi Sulbar.
“Sehingga pak desa, kalau ada ibu hamil ajak ke Posyandu untuk melakukan pemeriksaan. Ibu hamil tidak boleh Hb rendah dan anemia. Kalau ini bisa dilakukan maka stunting dapat teratasi dan angka kematian bayi dan ibu hamil dapat ditekan,” jelasnya.
Sementara Direktur Fasilitasi Perencanaan, Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa, Lutfi T menjelaskan bahwa Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan Kepala Desa dan Perangkat Desa, sehingga peran mereka meningkat dalam Mewujudkan Desa yang mandiri dan sejahtera.
“Tujuannya agar kepala Desa dan perangkat desa memiliki kemampuan untuk mengelola desa lebih baik,” kata Lutfi.
Ia berharap, dengan peningkatan kapasitas yang dilakukan seluruh perangkat desa dapat berperan melakukan perbaikan di desa masing-masing. (Rls)