Polman, Sulbarta.com – Rapat Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) yang membahas revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2024, pada Kamis, 23 Januari 2025,
Menjadi ajang bagi Ketua DPRD Polman, Fahry Padly, meempenetapan Kecamatan Binuang sebagai kawasan industri.
Fahry mempertanyakan dasar keputusan yang menetapkan Binuang, mengingat beberapa kecamatan lain, seperti Kecamatan Campalagian, juga memiliki potensi besar untuk pengembangan industri.
“Apa dasar utama penetapan Kecamatan Binuang sebagai kawasan industri, sementara kecamatan lain seperti Campalagian juga memiliki wilayah yang mendukung pengembangan industri?” ujar Fahry dalam rapat tersebut.
Menanggapi hal ini, tim penyusun RTRW menjelaskan bahwa keputusan tersebut sudah berdasarkan kajian geospasial yang akurat dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Salah satu faktor penentu adalah rencana pembangunan pelabuhan di Binuang, yang diharapkan dapat meningkatkan akses logistik dan distribusi.
“Penetapan Binuang bukanlah keputusan sembarangan, tetapi berdasarkan data geospasial yang jelas dan rekomendasi dari kementerian terkait,” jelas salah satu anggota tim penyusun RTRW.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop) Polman, Andi Candra , menjelaskan bahwa rencana menjadikan Binuang sebagai kawasan industri sudah ada sejak masa kepemimpinan Andi Ibrahim Masdar.
Faktor utama dalam penetapan ini adalah adanya Pelabuhan Silopo yang akan memperlancar distribusi dan memperkuat kawasan tersebut sebagai pusat industri.
“Dari dulu, Binuang sudah direncanakan sebagai kawasan industri, dan keberadaan pelabuhan akan mendukung kelancaran distribusi serta memperkuat kawasan ini sebagai pusat industri,” jelas Andi Candra.
Melalui diskusi ini, diharapkan dapat tercapai keputusan yang lebih objektif dan sesuai dengan kebutuhan serta potensi pembangunan wilayah di Kabupaten Polman.
Adv
